Selasa, 06 Oktober 2009

Membuat robot tidaklah susah

Membuat Robot Tidak Susah

Hendawan Soebhakti : Dosen Teknik Elektro Politeknik Batam
Ditulis kembali oleh : Utami Sri rahayu S

Robot, sebuah kata yang sangat familier dan hampir semua orang tahu. Namun sebagian
besar berpendapat bahwa sangat susah membuat sebuah robot. Pendapat tersebut menjadi
benar jika yang dibuat adalah robot yang mampu melakukan banyak aktivitas.Contohnya
robot humanoid ASIMO milik Honda yang sangat kompleks fungsi dan sistemnya.Secara
fungsi, ASIMO memang didesain menyerupai manusia. Mampu berjalan, berlari,
berbicara, mendengar, berfikir dan bahkan belajar. Ini karena ASIMO sudah
menggunakan teknologi kecerdasan buatan / artificial intelligence sebagai otaknya. Untuk
membuat robot secanggih ASIMO diperlukan penelitian yang lama. Dimulai dengan
yang sederhana dan terus dikembangkan hingga mencapai teknologi yang sangat canggih
seperti sekarang ini.
Di Indonesia sendiri, penelitian robotika sudah mulai dikembangkan. Tapi masih pada
kalangan terbatas seperti akademisi maupun praktisi industri. Belum sampai pada tingkat
pelajar maupun masyarakat umum.
Sebagai pemula, kita bisa belajar membuat robot yang sederhana dulu. Sebuah robot yang
bisa bergerak mengikuti sebuah garis tebal berwarna hitam. Robot ini lazim disebut line
tracker atau line follower. Bagaimana bisa robot ini mengikuti garis hitam? Tentulah
diperlukan sebuah sensor, yaitu sensor proximity. Sensor ini bisa kita buat sendiri.
Prinsip kerjanya sederhana, hanya memanfaatkan sifat cahaya yang akan dipantulkan jika
mengenai benda berwarna terang dan akan diserap jika mengenai benda berwarna gelap.
Sebagai sumber cahaya kita gunakan LED (Light Emiting Diode) yang akan
memancarkan cahaya merah dan untuk menangkap pantulan cahaya LED kita gunakan
photodiode. Jika sensor berada diatas garis hitam maka photodioda akan menerima
sedikit sekali cahaya pantulan. Tetapi jika sensor berada diatas garis putih maka
photodioda akan menerima banyak cahaya pantulan. Cahaya pantulan sedikit
Sifat dari photodioda adalah jika semakin banyak cahaya yang diterima, maka nilai
resistansi diodanya semakin kecil. Dengan melakukan sedikit modifikasi, maka besaran
resistansi tersebut dapat diubah menjadi tegangan. Sehingga jika sensor berada diatas
garis hitam, maka tegangan keluaran sensor akan kecil, demikian pula sebaliknya.
Agar dapat dibaca oleh mikrokontroler, maka tegangan sensor harus disesuaikan dengan
level tegangan TTL yaitu 0 – 1 volt untuk logika 0 dan 3 – 5 volt untuk logika 1. Pada
robot line tracker, sedikitnya diperlukan 2 buah sensor proximity yang disusun agar
keduanya berada tepat diatas garis hitam. Perhatikan gambar berikut :
Pada Gambar 1 diatas kedua buah sensor proximity berada diatas garis hitam, maka
mikrokontroler akan memerintahkan robot untuk bergerak lurus. Namun jika posisi
sensor seperti pada Gambar 2, maka robot harus belok ke kanan. Dan jika posisi sensor
seperti pada Gambar 3, maka robot harus belok ke kiri. Dengan demikian robot akan
tetap bergerak mengikuti garis hitam.

Sebagai ”otak” robot digunakan mikrokontroler AVR jenis ATmega8535 yang akan
membaca data dari sensor proximity, mengolahnya, kemudian memutuskan arah
pergerakan robot. Pada robot line track ini, keluaran sensor proximity dihubungkan ke
PortA.0 dan PortA.1 pada mikrokontroler. Sedangkan driver motor dihubungkan ke
PortC.0 s/d PortC.3
Agar dapat ”berfikir”, maka mikrokontroler harus diprogram terlebih dahulu. Berikut ini
adalah program robot line track yang dibuat menggunakan software CodeVisionAVR.
#include unsigned char sensor; void main(void) { while (1) { sensor=PINA; sensor&=0b00000011; switch(sensor) { case 0b00000001: PORTC=0b00000001; break; // belok kanan case 0b00000010: PORTC=0b00000100; break; // belok kiri case 0b00000011: PORTC=0b00000101; break; // maju lurus case 0b00000000: break; } }; }
Setelah selesai membuat program, maka kita harus men”download”nya ke dalam
mikrokontroler.

Untuk menggerakkan motor dc, diperlukan sebuah driver motor dc yaitu IC L298

Setelah semua rangkaian dapat berfungsi dengan baik, selanjutnya kita dapat membuat
desain mekanik robot line tracker.

Untuk menguji apakah robot sudah dapat berfungsi dengan benar, maka kita bisa
membuat sebuah arena permainan.

Jika semua rangkaian dan desain robot berfungsi dengan baik, maka robot dapat bergerak
Sesuai arena dengan bentuk track yang anda coba. Selamat anda sekarang sudah
berhasil membuat sebuah robot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar