Selasa, 22 Desember 2009

MODEL SISTEM PENGATURAN LALU LINTAS SECARA NIRKABEL PADA PINTU PERLINTASAN KERETA API


di kutip dari jurnal yg dibuat oleh :
Hartono Haryadi1, Hugeng1 dan Deris Riyansyah

PENDAHULUAN
Angka kecelakaan di pintu perlintasan setiap saat terus bertambah. Pintu perlintasan dengan
rambu lengkap dan dijaga oleh petugas yang siap selama 1x24 jam tidak menjamin seratus persen terhindarnya kecelakan di pintu lintasan. Banyak anggota masyarakat, juga pengamat dan petugas kepolisian, yang lalu mengandalkan keberadaan penjaga pintu perlintasan. Ketika pemakai. jalan raya melintas kemudian tertabrak KA sementara pintu perlintasan tidak tertutup karena penjaga tertidur, nasib si penjaga pintu yang kemudian menjadi tersangka.

Pintu perlintasan kereta yang memiliki palang pintu dan alarm peringatan berbunyi yang tersedia saat ini masih memiliki kelemahan. Pintu perlintasan KA yang saat ini banyak dibangun adalah pintu perlintasan secara elektrik yang dioperasikan secara manual dari stasiun/ pos penjaga dan masih menggunakan radio komunikasi untuk menghubungi setiap KA yang akan melintas bila ada kendaraan yang terjebak diantara pintu perlintasan. Sehingga dapat berakibat fatal apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh penjaga pada pintu/stasiun KA.

Perancangan ini mempunyai tujuan untuk memantau kedatangan KA dan keberadaan kendaraan diantara pintu perlintasan KA. Dengan demikian diharapkan melalui alat pengaturan lalu lintas secara nirkabel pada pintu perlintasan KA ini kesalahan yang dapat dilakukan oleh penjaga pos/stasiun dapat dihindari sehingga tingkat kecelakaan pada pintu perlintasan KA dapat dikurangi.

TUJUAN RANCANGAN
Tujuan dari rancangan ini adalah untuk membuat suatu alat yang dapat membantu pengaturan lalu lintas pada pintu perlintasan KA sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan pada pintu perlintasan KA dengan menggunakan sistem pensinyalan elektrik yang dilakukan secara nirkabel.

Spesifikasi Rancangan
Menggunakan mikrokontroler sebagai pemroses utama pada bagian pemantau kedatangan KA dan bagian pintu perlintasan KA
Untuk sensor getar menggunakan sensor piezoelectric
Untuk sensor ada/tidak kendaraan diantara pintu perlintasan KA menggunakan sensor inframerah
Menggunakan modul motor penggerak pada pintu perlintasan
Menggunakan transmitter sebagai pengirim data
Menggunakan receiver sebagai penerima data
Alat ini menggunakan catu daya DC dengan tegangan sebesar +5 Volt, dan +12 Volt

DESKRIPSI KONSEP
Perancangan perangkat sistem pengaturan lalu lintas pada pintu perlintasan kereta api (KA) secara nirkabel memerlukan 2 (dua) bagian alat yang terpisah dan kedua alat tersebut dapat berkomunikasi. Bagian pertama merupakan unit pemantauan kedatangan KA dan yang kedua adalah bagian pintu perlintasan KA yang merupakan unit palangpintu perlintasan dan unit pemantau pengguna

Komponen – komponen

·         Sensor Inframerah
Menggunakan sebuah sensor fotodioda yang berfungsi sebagai penerima cahaya inframerah  6kHz yang umumnya digunakan pada sistem remote control inframerah. Pada Sensor ini terdapat sebuah fotodioda yang dilengkapi dengan penguat, pembatas, BPF (band pass filter), demodulator dan komparator.

·         Modul Mikrokontroler

Modul mikrokontroler pada rancangan alat ini menggunakan mikrokontroler 8 bit buatan ATMEL, yakni AT89C51. PemilihanAT89C51 karena IC buatan ATMEL ini mudah di dapat dipasaran, dimana di berbagai tempat penjualan komponen elektonika banyak menyediakan IC ini. Disamping itu IC ini memiliki kemampuan dan kemudahan dalam hal menulis (write) dan menghapus serta mengisi program pada mikrokontroler dan juga adanya kapasitas memori yang cukup besar yakni 4 kbyte yang digunakan untuk menyimpan data-data dan variabel yang bersifat sementara.

·         Modul Transceiver
Modul transceiver menggunakan UHF ASK 315 MHz. Penggunaan transceiver ini karena telah banyak di pasaran. Selain itu, transceiver ini memiliki bentuk yang kecil sehingga pemakaian tempatnya menjadi lebih hemat pada papan PCB.

Perancangan

·         Rancangan Modul Mikrokontroler
Modul mikrokontroler ini menerima input dari sensor pizoelektrik dan infra merah yang mana input dari sensor tersebut akan diolah untuk dikirim ke penerima. Modul mikrokontroler dalam alat ini dipasang pada bagian pemantau kedatangan KA dan bagian pintu perlintasan KA. Rangkaian mikrokontroler pemantau kedatangan KA ini berfungsi sebagai pengolahan data dan
pengendali pada unit pemantau kedatangan KA. Mikrokontroler akan mendapatkan data dari rangkaian sensor getar piezoelektrik yang dihubungkan ke mikrokontroler tersebut. Input data tersebut akan diproses selanjutnya outputnya berupa deretan data biner. Deretan biner tersebut dikirim ke pemancar, untuk ditransmisikan ke udara melalui pemancar. Selain itu terdapat rangkaian mikrokontroler bagian pintu perlintasan KA yang digunakan sebagai pengolahan data yang masuk. Deretan data biner hasil demodulasi akan diproses oleh mikrokontroler untuk dapat ditampilkan pada peraga berupa motor palang pintu perlintasan serta mengaktifkan sensor inframerah.

·         Perancangan Modul Transceiver
Transceiver pada perancangan ini berfungsi sebagai pengiriman data secara wireless. Pengiriman data ini dalam bentuk digital, karena modulasi pengiriman datanya menggunakan modulasi digital. Frekuensi yang digunakan untuk pengiriman data adalah 315 MHz.
·         Perancangan Modul Pemancar inframerah
Rangkaian pemancar inframerah pada bagian pintu perlintasan KA ini berguna untuk menghasilkan sinyal dengan frekuensi 56 kHz untuk dikirimkan dalam bentuk pancaran cahaya inframerah ke bagian penerima inframerah agar sensor inframerah tersebut aktif dan mengirimkan data.

Sumber :

Http://www.atmel.com/dgn/resources/prod_documents/doc0265.pdf
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jte/article/shop/17459/17376

1 komentar:

  1. Wah, tulisan Anda di atas menjadi inspirasi bagi saya untuk mengerjakan tugas akhir saya. Terima kasih and keep posting Bro!!!!!!!

    BalasHapus