dikutip dari jurnal yang dibuat oleh :
Djoko Hari Nudroho, Harlianto T. dan Fredy
PENDAHULUAN
Banyaknya jenis produksi yang ada saat ini membuat dunia usaha harus memiliki seorang karyawan atau lebih untuk menghitung jenis-jenis dan jumlah barang dalam jumlah besar yang ada di toko/gudang, akan tetapi tidak jarang adanya kesalahan perhitungan yang disebabkan oleh human error (kesalahan yang disebabkan oleh manusia). Kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh karena human error tersebut dapat dikurangi jika ada suatu alat yang dapat memantau jumlah persediaan barang yang ada pada toko/gudang dan juga dapat memesan barang yang sudah hampir habis kepada agen atau supplier.
Tujuan Rancangan
Tujuan yang hendak dicapai pada perancangan ini adalah sebagai berikut :
• Mempermudah pemantauan persediaan barang pada toko/gudang.
• Mengurangi kesalahan perhitungan jumlah barang pada toko/gudang yang disebabkan oleh faktor human error.
• Mempermudah pemesanan barang dari toko/gudang ke supplier.
Spesifikasi Rancangan
Pemodelan pemantau persediaan barang dan pemesanan barang berbasis jaringan komputer ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:
• Menggunakan sensor inframerah sebagai input data jumlah barang.
• Tegangan catu daya 5 Vdc untuk modul sensor, modul mikrokontoler dan modul RS232.
• Menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 untuk tampilan pada computer toko/gudang, yang berfungsi untuk memonitor jumlah barang dan memesan barang ke supplier.
• Menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 untuk tampilan pada komputer supplier yang berfungsi sebagai pemberitahu jika ada pesanan dari toko/gudang.
• Jaringan yang digunakan untuk pemesanan barang menggunakan jaringan LAN (Local Area Network).
DESKRIPSI KONSEP
Bagian pengirim terdiri dari modul sensor yang mempergunakan sensor inframerah yang diletakkan sedemikian rupa pada tempat penyimpanan barang. Menggunakan 2 pasang sensor pemancar dan penerima inframerah, dimana pasangan sensor yang berada di atas disebut sensor 1 dan pasangan sensor yang berada di bawah disebut sensor 2, yang terdiri dari sebagai ilustrasi
penempatan sensor inframerah dapat dilihat pada Gambar 1. Data dari modul sensor ini dipergunakan sebagai masukan bagi mikrokontroler, lalu program yang ada pada mikrokontroler akan bekerja menghitung berapa barang yang masuk maupun keluar.
Modul mikrokontroler disamping sebagai penghitung barang keluar/masuk, berfungsi juga untuk mengolah data keluaran sensor sekaligus mengirimkan data hasil olahan data tersebut kepada PC. Modul yang ketiga adalah RS232, modul ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara mikrokontroler dengan PC. RS232 ini diperlukan karena perbedaan standarisasi level tegangan Transistor Transistor Logic (TTL) antara RS232 dengan PC. Modul yang terakhir dari sistem pengirim adalah PC, dimana PC berfungsi untuk menampilkan data barang yang ada dan jumlah barang tersebut, serta data pemesanan barang yang akan dikirimkan ke supplier melalui jaringan komputer. Jaringan yang dipergunakan adalah jaringan Local Area Network (LAN). Sistem menerima yang terletak pada agen hanya terdapat satu buah komputer untuk menerima pesan pemesanan dari toko.
Pemilihan Tipe Komponen
• Sensor Optocoupler
Tipe dioda infra merah yang digunakan adalah LD274 sedangkan tipe fotodioda yang digunakan adalah BPW41.
• Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah buatan Atmel dari seri AT89C51
• Interface RS232
IC MAX232 keluaran MAXIM digunakan sebagai interface untuk menghubungkan komputer dengan mikrokontroler. IC MAX232 ini diperlukan karena mikrokontroler bekerja pada level
tegangan TTL yaitu +5 Volt, dan serial port komputer bekerja pada level RS232, dengan
demikian diperlukan pengubahan level tegangan timbal balik antara TTL dan RS232,
agar sistem mikrokontroler dapat berkomunikasi dengan komputer.
IC Regulator 7805
IC regulator 7805 digunakan untuk mendapatkan tegangan DC +5V yang stabil.
REALISASI RANCANGAN
Realisasi Rancangan Hardware
• Perancangan modul sensor 1 dan sensor 2 Dioda infra merah 1 dipasang menghadap sensor fotodioda 1 dan dioda infra merah 2 dipasang menghadap sensor fotodioda 2. Sensor fotodioda 1 diletakkan diatas sensor fotodioda 2. Konsep penghitungan jumlah barang yang masuk dan keluar adalah berdasarkan sensor mana dulu yang aktif. Jika sensor fotodioda 1 aktif lebih dulu dibandingkan sensor fotodioda 2, maka penghitungan jumlah barang akan bertambah, sedangkan
jika sensor fotodioda 2 aktif lebih dulu dibandingkan sensor fotodioda 1, maka penghitungan jumlah barang akan berkurang.
• Perancangan modul mikrokontroler Rangkaian mikrokontroler pada alat ini digunakan sebagai pendeteksian terhadap barang yang masuk atau keluar dari tempatnya berdasarkan input dari sensor inframerah. Hasil pendeteksian ini akan disalurkan ke komputer melalui interface RS232.
• Perancangan modul interface RS232 Rangkaian interface RS232 pada rancangan alat ini digunakan untuk mengirimkan data dari mikrokontroler ke komputer. Karena mikrokontroler yang dipakai menggunakan logika TTL, maka sinyal dari mikrokontroler harus dikonversikan ke logika RS232 sebelum dimasukkan ke port serial
• Perancangan modul catu daya Rancangan pemodelan pemantau persediaan barang dan pemesanan barang berbasis jaringan komputer ini menggunakan catu daya dari jala-jala
listrik. Karena rancangan alat ini hanya membutuhkan tegangan catu sebesar +5 Volt saja, maka tegangan dari jala-jala listrik tersebut harus diturunkan menjadi 5 Volt juga.
Realisasi Rancangan Software
• Perancangan program assembly untuk mikrokontroler. Mikrokontroler ini menggunakan masukkan pada port P0.0 dan P0.1 untuk input sensor barang A serta port P0.2 dan P0.3 untuk input sensor barang B. Kombinasi pulsa masukan untuk kedua barang tersebut akan diolah oleh
mikrokontroler dan selanjutnya hasil olahan tersebut akan disalurkan ke komputer melalui rangkaian interface RS232. Flowchart proses perhitungan jumlah barang yang berupa bertambah/berkurangnya jumlah barang dapat dilihat pada Gambar 3. • Perancangan program Borland Delphi 7 untuk computer Program aplikasi terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a. Program untuk menampilkan jumlah barang pada toko/gudang.
b. Program untuk menampilkan form pesanan dari toko/gudang ketika barang mencapai batas minimum.
c. Program untuk menampilkan form pesanan pada supplier.
Kesimpulan
• Perancangan pemodelan pemantau persediaan barang dan pemesanan barang berbasis jaringan komputer ini dapat bekerja seperti yang direncanakan, dimana jumlah barang dapat dihitung dengan baik dan benar dengan menggunakan sensor infra merah.
• Form pesanan barang dapat dikirim danmditerima dengan baik oleh supplier ketika barang yang bersangkutan telah mencapaimbatas minimum sesuai dengan yang direncanakan.
• Lebar barang yang melebihi jarak maksimal pemancar inframerah tidak dapat diimplementasikan padaperancangan ini
Saran
• Untuk memperbanyak jenis barang dapat menggunakan port-port yang masih tersisa pada mikrokontroler, serta menambah mikrokontroler pada rangkaian.
• Dengan menambahkan sistem konfirmasi dari supplier ke toko bahwa form pesanan barang telah diterima/tidak oleh supplier, hal ini diharapkan dapat mencegah kegagalan transaksi.
• Untuk meningkatkan efisiensi dalam penambahan/pengurangan jumlah barang ke dalam rak, maka program terkait dengan hal tersebut dapat diubah oleh pengelola sistem yang memiliki
kewenangan khusus.
http://www.beyondlogic.org/ serial/serial.htm
http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/jte/article/shop/17460/17377
Selasa, 22 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar